pengenalan Bimbingan Konseling
Bimbingan dan konseling sebenarnya sudah dilaksanakan dalam jalur pendidikan informal atau sejak anak berada pada lingkungan keluarga. Orangtua selalu membimbing anak - anaknya dalam berperilaku dan bertuturkata, memberikan keteladanan dan pembiasaan yang baik. Tujuannya adalah agar anak potensinya bisa berkembang secara optimal, dapat menyesuaikan diri dengan baik, dan anak merasa bahagia.
Dalam pendidikan formal BK sebenarnya sudah dilaksanakan sejak pendidikan Sekolah Dasar bahkan sejak pendidikan dini (PAUD). Karena peserta didik adalah individu yang sedang berkembang kearah kematangan dan kemandirian. Maka tujuan dari adanya bimbingan konseling sendiri adalah memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi diri atau mencapai tugas - tugas perkembangan baik aspek fisik, emosi, sosial, dan spiritual.
BK di SMP dilaksanakan oleh seorang yang proffesional dibidangnya yang dikenal dengan guru BK atau konselor sekolah. Beberapa alasannya adalah :
- Usia SMP berada pada tahap perkembangan remaja, yang merupakan kelanjutan pertumbuhan dan perkembangan dari masa kanak-kanak. Fase pubertas (kematangan seksual) yang dihadapkan dengan berbagai masalah
- Periode perkembangan menuju kedewasaan dimana adanya kemandirian, tanggung jawab, dan disiplin diri
- Kebutuhan untuk independensi (kemandirian) serta kemampuan untuk menalar dan menyimpulkan sesuatu sangat cepat, akibatnya remaja sangat kritis dan mudah memberontak
- Keanggotaan dalam kelompok sebaya yang dipilih sendiri, sehingga remaja lebih mementingkan kelompoknya daripada orang tuanya.
- Remaja mulai mencari arah, nilai-nilai dan identitas pribadi, sehingga sering beradapan dengan masalah dalam perjalanannya.
Berbagai faktor kebutuhan remaja diatas, menimbulkan kebutuhan pelayanan khusus yang harus ditangani oleh ahli yang profesional dalam membantu mengatasi masalah, yakni guru BK atau konselor sekolah. Guru mata pelajaran saja tidak cukup karena sudah mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri terhadap anak didik pada pelajarannya.
Secara garis besar permasalahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi 4 yakni : masalah belajar, Pribadi, Sosial, dan Karir.
Sumber : Buku Penunjang Layanan Bimbingan Konseling SMP
Komentar
Posting Komentar